Ada yang menarik dalam laga Chelsea mneghadapi
Tottenham Hotspur Minggu, 20 Agustus 2017 kemarin. Conte sedikit menguatak-atik
formasi Chelsea setelah tak bisa diperkuat oleh beberapa pemain penting mereka.
Adalah peran David Luis yang biasanya diembankan panjaga
pintu pertahanan Chelsea, pada malam kemarin digeser agak ke depan. Dia bermain
sebagai gelandang bersama Kante dan Bakayoko yang mengawali debutnya di Liga
Inggris bersama Chelsea.
Bukan itu saja, mereka juga memainkan formasi yang
bukan style mereka. Dalam partai itu The Blues menerapkan formasi 3-5-1-1. Di
mana lini belakang diisi oleh Rudiger, Christensen, dan Azpilicueta. Tetapi
tetap menerapkan gaya tiga bek yang mereka gunakan sejak datangnya Antonio
Conte musim lalu.
Hasilnya luar biasa, Chelsea bisa menang dengan
skor 1-2 dari Spur walau tidak bisa turun dengan kekuatan penuh. Chelsea
membuktikan mereka sebagai tim besar dan mengisyaratkan mereka mampu mengatasi
krisis pemain tersebut. Conte juga membuktikan jika ia bisa seorang pelatih yang
lihai dalam meramu strategi tergantung kebutuhan dan ketersedian pemain.
Gol pertama Chelsea tercipta melalui tendangan
bebas yang dilakukan Alonso pada menit ke-24. Sedangkan gol kedua hadir dengan
sepakan keras kaki kiri Alonso saat laga menyisakan delapan menit lagi.
Tendangan keras Alonso sebenarnya tepat mengarah ke penjaga gawang Tottenham,
namun tidak mampu diblok dengan baik oleh Hugo Loris.
Walau Spur berhasil menguasai hingga 60% penguasaan
bola, nyatanya mereka kesulitan membobol gawang Chelsea. Ini tak lepas dari
perubahan taktik yang dilakukan Conte. Dimana Conte menempatkan lima pemain
dilini tengah yang membuat jarak antar pemain Chelsea sangat dekat, sehingga
sulit bagi Spur memainkan bola di tengah lapangan.
Menyadari hal itu, Spur mulai mengubah model
serangan. Mereka sangat sering memulai serangan lewat pinggir lapangan baik
sisi kiri maupun sisi kanan lapangan. Lagi-lagi kuatnya Chelsea saat bertahan,
dimana lima pemain mereka menjadi bek, termasuk Alonso di kiri dan Azpilicueta
di sisi kanan membuat serangan Spur sering gagal.
Jika kita memperhatikan permainan Chelsea, Conte
sengaja membiarkan Spur menguasa bola sebanyak mungkin terutama sebelum bola
memasuki seperdua area pertahanan mereka. Namun, Chelsea langsung bereaksi
mengganggu pemain-pemain Spur jika sudah melewati garis tengah. Bakayoko adalah
pemain pertama yang akan menghentikan pergerakan serangan Spur sebelum bola
memasuki area pertahanan Chelsea. Kemudia ada Kante dan David Luis yang bermain
cukup baik dan disiplin pada posisi barunya itu.
![]() |
squawka.com |
Dalam pentandingan itu, Spur melakukan 12 kali tembakan
ke arah pertahanan Chelsea, tapi hanya 7 kali tembakan mengarah ke gawang dan
berhasil diamankan dengan baik oleh Courtois. Berbalik dari Spur, Chelsea hanya
melancarkan lima kali tembakan ke gawang Spur, namun akurasi tembakan yang
mereka lakukan membuahkan hasil. Sebanyak dua kali tembakan berhasil mereka
konversikan menjadi gol, keduanya dilakukan oleh wing bek kiri Marcos Alonso. intinya Chelsea bermain lebih efektif.